Rabu, 03 Februari 2016

KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN

BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

    Penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya:
·         Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut
·         Jaringan dengan hantaran telanjang
·         Peralatan listrik yang rusak
·         Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila       terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
·          Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
·         Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran
·         Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu (bertumpuk).

    Jaringan listrik
·         Jaringan konduktor ( jaringan penghantar)
Jaringan Konduktor merupakan jaringan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Kelompok bahan yang dapat menghantarkan arus listrik merupakan media yang sangat tepat untuk mengalirkan listrik, contohnya: Tembaga, Platina, wolfram dan masih banyak lagi, umumnya bahan logam dapat di aliri arus yang bermuatan listrik.
·         Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)
Jaringan isolator atau penyekat merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan untuk menyakat atau menghambat aliran listrik. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghambat atau mencegah aliran listrik pada bagian yang tidak diinginkan, contohnya: kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet dan lainnya.





Terjadinya Kejut Listrik dan Akibatnya
“Bagaimana listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia ?”
Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase (L) dan Netral (N). apabila orang berdiri diatas tanah, menyentuh fase, maka arus listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah (menuju potensial rendah).
·         Perbedaan Tingkat Kejut Listrik
Hal- hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut Antara lain:
1.    Besar arus : arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir kedalam tubuh manusia adalah 30 mA (PUIL)
2.    Jalur masuknya arus kedalam tubuh : contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti
3.    Lamanya sengatan listrik : semakin lama kejut listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuh
4.    Besar tegangan : tegangan diatas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia.

Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan Listrik
Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya lemas karena arus listrik mengalir pada bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan korban.
Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut:
1.    Cepat matikan tegangan suplai: dengan menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.
Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan menendang dengan sepatu kulit
2.    Jauhkan korban dari area tersebut
3.    Perhatikan kondisi korban, apakah masih bernafas atau sudah tidak. Lakukan PERNAFASAN BUATAN bila korban tidak bernafas lagi
4.    Buatlah kondisi korban senyaman mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu.
    Tingkat Bahaya Akibat Arus Listrik
Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhatikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada table beriku:
1.    Pernafasan Buatan
Dilakukan dalam pertolongan kecelakaan kerja
Penyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan. 
2.    Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah:
·         Cegah orang tersebut untuk berlari-lari;
·         Lemparkan ke tanah;
·         Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ketanah;
·         Bekas pakaian yang menempel pada kulit jangan dilepas dahulu;
·         Kuliat yang melepuh jangan dipecahkan;
·         Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar (hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas);
·         Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar
·         Baringkan korban dengan kepala lebih rendah, dan;
·         Segera larikan kerumah sakit terdekat.

KESELAMATAN KERJA PADA KELISTRIKAN
-       Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan aliran listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya :
1.    Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi – lokasi kerja tertentu (terbuka dan atau tinggi). 
2.    Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi: Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
3.    Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
4.    Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
5.    Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu bot dari bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang. 
-       Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik. 
-       Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi). 
-        Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik. 
-       Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
-        Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan isolator. 
-       Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik.
-        Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan. 
-       Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik. 
-       Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau switch on / off “Aliran listrik Jangan Dihidupkan” untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba oleh petugas yang lainnya atau pekerja. 
-       Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus sudah dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.